Sejarah Desa Dangiang

Desa Dangiang merupakan salah satu dari 10 desa yang berada di wilayah Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara. Desa ini memiliki luas wilayah sekitar ± 220 hektar dan terdiri dari 10 dusun dengan kondisi geografis yang beragam, mulai dari dataran rendah hingga perbukitan.

Nama “Dangiang” diyakini berasal dari istilah lokal yang berkaitan dengan cerita rakyat masa lampau. Menurut kisah yang berkembang, wilayah ini dahulu merupakan tempat persinggahan para pendatang dari Bali yang kemudian menetap dan berbaur dengan masyarakat Sasak. Dari peristiwa sejarah dan akulturasi tersebut, lahirlah nama “Dangiang” yang tetap digunakan hingga sekarang.

Awalnya, wilayah Dangiang hanyalah bagian dari desa induk, namun seiring dengan pertumbuhan penduduk dan kebutuhan pelayanan masyarakat, pada awal tahun 2000-an Dusun Dangiang resmi ditetapkan sebagai Desa Dangiang. Saat ini Desa Dangiang menaungi 10 dusun, yaitu:

• Banten Damai : M. Saleh
• Damai Indah : Jamaludin
• Dangiang Barat : Faturrahman Abidin, S.Pd.
• Dangiang Timur Tengah : Lalu Sopian Hadi
• Dangiang Timur : Budiman
• Jelantik : Iwan Sugianto
• Kebun Kunyit : Asrudin
• Mekar Damai : Supardi, S.Pd.
• Melepah Sari : Mirna Sisila Destika
• Serimbun : M. Badrun

Dengan latar belakang sejarah tersebut, Desa Dangiang terus berkembang menjadi desa yang mandiri, berdaya saing, dan berkomitmen meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pembangunan yang berkelanjutan.